Pagi itu hujan deras menguyur kota Surabaya dan sekitarnya, membuat badan malas untuk bangkit dari peraduan. Seharusnya jam 7 pagi itu para Laskar 36 melaksanakan kegiatan Pekan Olahraga Apoteker, akan tetapi karena begitu derasnya hujan membuat rencana ditiadakan dan akhirnya plan B harus dilaksanakan. Memang hari itu seluruh kegiatan akademik untuk Program Apoteker XXXVI ditiadakan supaya dapat dimanfaatkan untuk persiapan pembekalan Praktek Kerja Profesi (PKP) selama seminggu. Namun, disela-sela kesibukan perkuliahan yang sangat padat, diantara tugas dan ujian yang cukup melelahkan tidak menjadi halangan untuk para Calon Apoteker yang sedang menjalani Pendidikan Profesi Apoteker di Angkatan XXXVI melaksanakan kegiatan Bakti Sosial (BAKSOS) sebagai plan B pada hari senin, 9 Februari 2009.
Sebagai wujud kepedulian dan mengasah kepekaan terhadap sesama, kegiatan yang bertajuk “BAKSOS adalah IBADAH untuk Melayani TUHAN” dilaksanakan di sebuah panti asuhan diujung utara kota Surabaya, tepatnya di Pantiasuhan Karunia, di daerah Bulak (Kenjeran). Hanya beberapa doz baju layak pakai yang dikumpulkan oleh seluruh anggota Laskar 36 (sebutan untuk Apoteker angkatan 36 UBAYA) ini telah memberi kesenangan bagi para anak asuh dan sumbangan juga diberikan dalam bentuk uang dan sembako (beras). Diterima langsung oleh pengurus dan sekaligus pengelolan panti, Ibu Tien dengan ramah! Para Laskar 36 mendapatkan pengalaman baru dan cerita bagaimana seharusnya melakukan kebaikan, seperti dikatan oleh Bu Tien, “Hidup itu akan berguna bila bisa memberi kemudahan dan kebahagian untuk orang lain dan Tuhan pasti akan membalasnya”. Memang selama ini, karena padatnya jadwal membuat para Laskar 36 melakukan kegiatan tanpa pernah untuk berhenti sejenak dan bersyukur akan karunia Tuhan, bahwasanya para Laskar 36 diberi kesempatan yang jauh lebih istimewa (menikmati pendidikan tinggi) dibandingkan orang-orang yang kurang beruntung dibelahan lain kehidupan.
“Acara Baksos ini janganlah menjadi akhir bagi kita untuk berbuat baik/berbagi terhadap sesama, tetapi jadikanlah acara ini menjadi awal bagi kita untuk sadar dan memulai ternyata masih banyak dari saudara-saudara kita yang masih membutuhkan bantuan kita dan kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi? ” komentar singkat dari ketua rombongan, Satria Sukma Dewantoro, S.Farm pada acara Baksos.
Tampak Laskar 36 yang hadir di Pantiasuhan merasa tersentuh dengan keadaan dan perjuangan para pengasuh untuk tetap memperjuangkan hak-hak anak asuhnya dalam pendidikan, walau masih dipunguti biaya sekolah, dengan doa dan kerja keras para pengasuh, seluruh anak asuh dapat bersekolah seperti anak lainnya.
“Semoga, kakak-kakak lulus semua dengan nilai yang memuaskan dan menjadi anak Tuhan yang selalu berbakti, amin…” Ibu Tien mengucapkan kalimat ketika rombongan Laskar 36 meninggalkan Lokasi BAKSOS. Melihat kegiatan yang berlangsung secara spontan ini, seakan membenarkan sebuah kalimat dari seorang yang terkenal pada jamannya (Frank Tibolt), yang berbunyi : “..Kita seharusnya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu. Tindakan selalu melahirkan inspirasi, sedangkan inspirasi jarang diikuti dengan tindakan..” Semoga para Laskar 36 selalu menjadi penggerak dan selalu jadi generasi yang bermanfaat dan bahagia.
(I Nyoman Sumerthayasa, S.Farm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar